Mitsubishi Electric Cup

LAPORAN: Thailand 2-2 Indonesia (Final, leg kedua)

Logo AUFC

01 Jan 2022

gambar

Thailand telah memenangkan gelar AFF Suzuki Cup keenam yang memperpanjang rekor setelah sepasang gol di awal babak kedua membantu mereka meraih hasil imbang 2-2 dengan Indonesia pada leg kedua final, melengkapi kemenangan agregat 6-2.

Tertinggal 4-0 dari leg pertama, Ricky Kambuaya memberikan harapan bagi Garuda dengan golnya di menit ketujuh, namun gol dari Adisak Kraisorn di menit ke-54 dan Sarach Yooyen dua menit setelahnya membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Sebuah gol di menit-menit akhir dari Egy Maulana melengkapi kemenangan, namun sekali lagi, ini merupakan sebuah kekecewaan bagi tim Indonesia yang kini telah kalah di final keenamnya.

Bagi Thailand , ini merupakan kembalinya mereka ke partai puncak empat tahun setelah terakhir kali mereka mengangkat trofi AFF Suzuki Cup, dengan pelatih Alexandre Polking memuji pencapaian ini sebagai pencapaian yang "istimewa" dan menjadi dasar untuk terus memajukan sepak bola Thailand.

"Setelah tahun yang sulit, sepak bola masih menjadi kesempatan besar untuk membuat orang-orang bahagia dan saya harap ini adalah hadiah Tahun Baru untuk semua orang di Thailand setelah masa-masa sulit.

"Saya sangat senang bahwa kami menang, tetapi juga karena kami menang dengan cara yang istimewa dan saya harus berterima kasih kepada semua orang, mulai dari para staf, ofisial dan terutama para pemain.

"Ini adalah turnamen bergengsi dan kami sangat senang bisa menjuarainya, namun kami tidak ingin berhenti di sini dan kemudian tidak memiliki kesempatan di kualifikasi Piala Dunia atau kualifikasi Piala Asia.

"Kami menunjukkan beberapa momen brilian dalam sepak bola, bertahan dengan baik saat harus bertahan dan menciptakan peluang terbanyak di turnamen, jadi kami harus membawa kepercayaan diri tersebut ke level berikutnya sekarang."

Perlu mengejar empat gol yang jelas, itu adalah awal yang luar biasa bagi Indonesia saat kerja keras di sisi kiri dari Ramai Rumakiek membuat Witan Sulaeman berhasil melewati beberapa pemain bertahan dan membebaskan Kambuaya untuk melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang gagal dihalau oleh Siwarak Tedsungnoen setelah tujuh menit.

Pertandingan berlangsung dengan tempo yang cepat saat Supachok Sarachat membentur mistar gawang dengan tendangan kerasnya dari situasi sepak pojok, sebelum Nadeo Argawinata harus sigap untuk menepis tendangan jarak jauh dari Thanawat Suengchitthawon di menitke-20.

Indonesia terus menekan untuk mencari gol, namun yang paling dekat mereka dapatkan di sisa babak pertama adalah beberapa peluang bola mati yang berhasil diatasi dengan baik oleh Thailand dan Garuda memasuki babak kedua dengan hanya mengantongi satu dari empat gol yang dibutuhkan.

Sembilan menit setelah babak kedua dimulai, pertandingan pada dasarnya telah berakhir setelah beberapa aksi luar biasa dari Chanathip Songkrasin - yang berhasil merebut dan mempertahankan bola saat berada di tanah dengan dua pemain bertahan di atasnya - membuat Bordin Phala mengambil bola di bagian atas kotak penalti dan melepaskan tendangan ke arah Nadeo yang hanya mampu menangkis bola dan memberi jalan bagi pemain pengganti Adisak untuk mencetak gol dari titik penalti.

Dua menit kemudian dan Thailand benar-benar memastikan kemenangan setelah Bordin yang tampil impresif kembali memaksa Nadeo melakukan penyelamatan, namun sekali lagi bola muntah berhasil disambar oleh Sarach, kali ini melalui sentuhan pemain belakang Indonesia, untuk mengubah skor menjadi 2-1 pada menit ke-56.

Tendangan Chanathip masih bisa diblok dari luar kotak penalti pada menit ke-71, namun Indonesia menolak untuk menyerah, saat Egy berlari menyambut umpan terobosan dari Witan dan menyelesaikannya dengan tenang dari sudut sempit saat laga tersisa sepuluh menit untuk memastikan hasil imbang 2-2 pada malam itu.

Meskipun mereka kembali tumbang di babak final, pelatih Shin Tae-yong menegaskan bahwa ia yakin masa depan sepak bola Indonesia masih cerah.

"Kurangnya pengalaman dari para pemain muda kami terlihat jelas pada leg pertama final, namun saya rasa kami telah berjuang dengan baik malam ini dan kami akan memastikan untuk belajar dari kesalahan-kesalahan ini pada turnamen-turnamen selanjutnya.

"Jika kami dapat belajar dari pengalaman ini, maka kami tidak akan menjadi kuda hitam, melainkan penantang yang sesungguhnya di turnamen-turnamen mendatang dan itulah cara yang akan kami lakukan."

Kembali
'
'
Gambar Kotak Cahaya
1 / 9